11 Desember 2007

BERITA FOTO: Hanya Pasrah Gubuk Liar Dibongkar




BARU dua bulan dibangun kembali, gubuk liar yang ludes dalam musibah kebakaran di pinggir rel kereta Kampung Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, kini terancam digusur. Penghuninya didera kekhawatiran setelah mendapat surat dari Kecamatan Tambora untuk membongkar gubuk mereka.

Pembongkaran gubuk liar ini menurut Atang Pranoto, Kepala Stasiun Angke Jakarta Barat, dilakukan karena keberadaannya sudah mengganggu lalulintas KRL. Bahkan, menurut Humas Persero Daops I Jakarta, Akhmad Sujadi, rencana Peluncuran Kereta Listrik Ciliwung Blue Line lingkar kiri harus ditunda akibat persoalan ini.

Rencana pembongkaran sudah sering berhembus di lingkungan mereka. Namun baru kali ini mereka mendapat kepastian dari surat resmi pembongkaran yang dilayangkan pihak kecamatan.

Mardi (35), seorang penghuni gubuk di kawasan tersebut hanya bisa pasrah. Ayah empat orang anak ini berniat memboyong keluarganya pulang kampung jika gubuk yang mereka sewa akhirnya dibongkar.

Ia mengaku setiap bulan mengeluarkan uang Rp 200.000 untuk membayar uang sewa gubuk. Bapak yang berprofesi sebagai buruh pasar ini mengaku tidak mampu menyewa rumah yang lebih mahal. Penghasilannya hanya cukup untuk menopang hidup sehari-hari, meskipun istrinya juga berjualan roti di Stasiun Duri untuk menambah penghasilan.

Berdasarkan isi surat pemberitahuan pembongkaran dari Camat, waktu pembongkaran memang belum ditentukan, namun warga diimbau untuk membongkar sukarela gubuk mereka.

Sunar (44), menyatakan bahwa warga sebenarnya siap membongkar sendiri gubuk mereka. Warga sadar bahwa keberadaan mereka di tempat itu ilegal, namun ia berharap pemerintah tetap memberi perhatian pada mereka.

"Paling tidak uang santunan untuk sewa rumah dan biaya hidup setelah gubuk kami dibongkar," pintanya. (Kristianto Purnomo)

Tidak ada komentar:

 
Google